Tuesday 22 November 2016

Contoh Laporan Pelaksanaan Kunjungan Industri ke Yogyakarta



LAPORAN
PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI
KE YOGYAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat kenaikan kelas






Disusun oleh :
Nahla Rifatul Fatihah
XI Akuntansi 5


PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 GARUT
JALAN CIMANUK NO. 309A TELEPON (0262) 253316 GARUT
2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah saya terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi saya dalam penyusunan karya tulis ini.
Didalam karya tulis ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa saya sajikan,sebagai salah satu syarat kenaikan kelas dengan laporan kunjungan Study Tour ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana didalamnya saya sajikan beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat – tempat wisata yang ada di jogja yang indah dan menawan.
Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya tentang kota Yogyakarta, menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan saya, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok atas kerjasamanya, dan guru bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan karya tulis ini.

Garut, Mei   2016

                Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….............................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2  Tujuan Kunjungan...............................................................................................................1
BAB II LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE JOGYAKARTA
2.1  Candi Borobudur..................................................................................................................2
2.2  Museum Dirgantara.............................................................................................................4
2.3  Keraton Yoyakarta...............................................................................................................6
2.4  Malioboro.............................................................................................................................7
2.5  Parangtritis...........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan………………………………………………................................................10
3.2  Saran.……………………………………………….........................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
GAMBAR……………………………………………..................................................................11






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan mataram, dan sampai saat ini masih ada keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya. Jogja juga memiliki banyak candi yang berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan besar zaman dahulu, salah satunya adalah candi borobudur yang dibangun pada abad ke 9 oleh dinasti syailendra, sedangkan arsitek dari candi tersebut adalah gunadharma.
Pegunungan, pantai-pantai, hamparan sawah yang hijau dan udara yang sejuk menghiasi keindahan kota jogja. Masyarakat jogja hidup dengan damai dan mempunyai keramahan yang khaas. Coba kita berkeliling desa, kita pasti akan mendapat senyuman dan sapaan yang hangat dari para penduduk sekitar.
Suasana seni yang begitu terasa di jogja. Malioboro yang merupakan urat nadi jogja dibanjiri barang-barang kerajinana dari segenap penjuru. Para pengayuh becakpun siap mengantarkan kita mengelilingi tempat-tempat pariwisata.
Tak ayal bila kota jogja sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para wisatawan mancanegara, untuk berlibur dan mengabiskan sisa waktu istirahatnya di jogja.
1.2  Tujuan Kegiatan 
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di jogja, dan dapat mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di jogja.



BAB II
Laporan Hasil Kunjungan Ke Yogyakarata

2.1  Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Magelang. Hingga saat ini candi Borobudur  telah dipugar beberapa kali. Letak candi ini sendiri berada di dataran tinggi dan dekat dengan gunung Merapi, jadi tidak heran kalau candi ini ditutup untuk umum jika gunung Merapi dalam kondisi membahayakan.
Saat kami tiba disana kurang lebih pukul 16.45 dan pintu masuk kecandi akan segera ditutup tapi masih banyak wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata tersebut. Meskipun cuaca masih mendung setelah hujan, tapi kami semakin semangat menuju puncak candi. Sesempainya di atas ada yang langsung mendokumentasikanya seperti membuat video, foto-foto. Sayangnya waktu yang diberikan sangat singkat kami kurang puas dalam berkunjung ke candi Borobudur ini. Di sini kami melihat keindahan candi Borobudur dan pegunungan yang mengelilinginya.  
Saat perjalanan kembali kedalam bus banyak sekali yang menjajakan oleh-oleh khas Magelang. Itulah waktu yang singkat tapi bermakna, meskipun masih kurang puas rasanya. Meskipun kurang puas ada satu hal yang membuathati kami senang, yaitu dapat berkumpul dan bercengkrama dengan teman-teman.

2.2  Museum Dirgantara
Museum Dirgantara adalah museum yang digagas oleh TNI AU untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks pangkalan udara Adi Sutjipto Yogyakarta, museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 1978. Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
o   Pesawat PBY-5A (Catalina).
o   Replika pesawat WEL-I RI-X.
o   Pesawat A6M5 Zero Zen buatan Jepang.
o   Pesawat pembom B 25 Mitchell, B 26 Invader.
o   Helikopter 360 buatan AS.
Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta.
Dengan pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU, maka pada bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan diintegrasikan dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Mengingat semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan berhasil merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari tangan Jepang, termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian digunakan sebagai unsur kekuatan awal TNI Angkatan Udara.
 Museum TNI AU memiliki lebih dari 10.000 koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara barat sampai timur, serta terdapat koleksi berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormatan, dan lain-lain yang disusun dan ditata berdasar kronologi peristiwa.
Koleksi pesawat antara lain) Pesawat WEL RI X merupakan produksi pertama bangsa Indonesia yang dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang, Magetan, Madiun, dibawah pimpinan Opsir Udara III (Kapten) Wiweko Supomo. Pesawat ini memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder model tahun 1928.
Pesawat Pembom Guntai direbut dari Jepang saat Belanda melancarkan aksi blokade terhadap dirgantara Indonesia, pesawat buatan tahun 1930 ini dengan penerbangnya Kadet Mulyono melaksanakan pemboman terhadap kedudukan lawan di Semarang pada tanggal 29 Juli 1947.
Pesawat Jet Star merupakan pesawat kepresidenan hadiah dari pemerintah Amerika Serikat kepada Presiden RI Soekarno, pernah digunakan dalam kunjungan ke beberapa negara antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Berbagai jenis pesawat pemburu, latih, dan angkut periode 1950-1965. Diorama Sekbang I Taloa, Amerika Serikat, Sekbang India, Sekbang Andir, dan Sekolah Perwira Teknik Udara.

2.3  Keraton Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan diImogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten sleman.
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.

2.4  Malioboro
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.
Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan.
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik (semacan topi khas Jogja/Jawa), kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai.
Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.

2.5  Parangtritis
Parangtritis, adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut oleh orang-orang sekitar  gumuk.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian.
Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.
Untuk menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke arah selatan. Selain itu, anda juga bisa menyewa jasa bendi yang akan mengantar anda melewati rute serupa tanpa lelah. Ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi pantai. Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para penyewa jasa.











BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke jogja.
Selain itu, kota jogja yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu salah, kita harus tetap menjaga budaya asli  jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.
Jogja merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di jogja.walaupun banyak cerita-cerita mistis  yang beredar di masyarakat luas, para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini banyak ditemui kesulitan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik agar saya dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Demikianlah Kesimpulan dan saran dalam pembuatan karya tulis ini. Dalam pembuatan karya tulis ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu  penulis sebagai manusia biasa mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

No comments: